Prasasti Peresmian Granit - Yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Memesan
Prasasti Peresmian Granit - Yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Memesan
Kesempatan itu Bupati juga menyampaikan 8 prioritas pembangunan tahun 2021 di Waropen adalah Program peningkatan Jalan dan Jembatan, Pembangunan Perumahan, Peningkatan Sarana dan prasarana gedung kantor dan rumah dinas, Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan lainnya, Pembangunan trap/talud/ bronjong, Pemberantasan kemiskinan penduduk Kabupaten Waropen melalui program Gepemkesmawar, Pengembangan investasi dan badan usaha milik daerah, Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan. Selaku Ketua Panitia Sidang Sinode GKI ke XVIII di Waropen tahun 2022 mendatang Bupati Yermias mengajak seluruh warga GKII maupun dominasi gereja dan masyarakat lainnya untuk untuk mensukseskan agenda Sidang Sinode GKI ini mulai dari proses perencanaan sampai pelaksanaan. Sementara itu dalam Sambutan Ketua Sinode GKII Wilayah I Papua Petrus Bonya M.Th mengatakan, bahwa gereja hadir harus menjadi garam dan terang dunia, selain itu gereja adalah mitra Pemerintah sehingga semua program Pemerintah gereja harus mendukung, dan ditindaklanjuti oleh semua warga jemaat, dan visi misi Pemerintah harus disikapi secara positif. “Sebagai mitra pemerintah kita harus memberikan kontribusi yang berdampak dalam sebuah proses pembangunan secara khusus Waropen agar semua masyarakat ada Damai dan sejahtera,” terangnya. Kegiatan Peresmian dihadiri Ketua Klasis GKII daerah teluk Cendewarsih Pdt.
Prasasti Peresmian Granit |
Kilaspapua, Waropen - Bupati Waropen, Yermias Bisai, SH didampingi Wakil Bupati Lamek Maniagasi, SE, meresmikan gedung Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) Jemaat Sola Gracia Waropen, di kampung Sawara Jaya Distrik Waropen Bawah. Bupati Waropen Yermias Bisai, melalui Wakilnya Lamek Maniagasi, menerima plakat penghargaan dari jemaat setempat, dan dalam sambutannya menyampaikan, pembangunan gedung gereja ini telah mengawali suatu proses pergumulan panjang dalam seluruh jemaat, dengan harapan gereja ini akan tumbuh dan berkembang serta menghasilkan jemaat sesuai amanat Agung Kristus sang kepala Gereja. Bupati Yermias berpesan agar seluruh komponen warga Gereja menjaga, merawat dan memelihara bangunan gedung gereja ini dengan sebaik-baiknya. Selain itu kemajuan dan keberhasilan hasil pembangunan di Kabupaten Waropen tidak lepas dari peran Positif dari warga gereja. Ia juga mengajak seluruh warga jemaat gereja GKII bergandengan tangan memberikan hal positif sesuai dengan profesi tugas dan tanggungjawab masing-masing dalam pembangunan termasuk pembangunan iman, dan menyatukan persepsi dalam mendukung program pembangunan di Waropen agar terlaksana dengan baik agar bisa merasakan hasil dari pembangunan itu sendiri.
Mendidik dan menghasilkan lulusan yang pancasilais, berintegritas tinggi, tanggap serta mampu mengamalkan kemampuan fungsionalnya bagi kepentingan masyarakat. Mampu menjadi sumber daya manusia handal dalam memajukan dan mengembangkan lembaga ditempat kerjanya. Pada tanggal 26 Pebruari 2005 Wisuda Perdana STT Merauke meluluskan 99 mahasiswa Program Diploma tiga (D-3). Dalam acara tersebut, Bupati Merauke Drs. Pada tahun 2006 pembentukan tim kecil untuk penyusunan proposal perubahan status menjadi Universitas Negeri, dan tepatnya pada tanggal 12 Desember 2007 proposal tersebut diserahkan ke Departemen Pendidikan Nasional. Pada tanggal 20-21 Februari 2009, Tim Penegerian Ditjen Dikti melakukan visitasi asset dan sumber daya manusia di Universitas Musamus Merauke. Penyerahan aset, belum disertai dengan peresmian penegerian Universitas Musamus, sehingga perlu penantian waktu untuk peresmian penegerian selama 18 (delapan belas) bulan. Akhirnya pada tanggal 19 November 2010, Presiden RI menandatangani Peraturan Presiden Nomor: 65 Tahun 2010 tentang Pendirian Universitas Bangka Belitung, Universitas Borneo Tarakan, dan Universitas Musamus. Tanggal 22 Nopember 2010 bertempat di Auditorium Universitas Cenderawasih Jayapura, Presiden Republik Indonesia Bapak DR. H. Soesilo Bambang Yudhoyono meresmikan Universitas Musamus (UNMUS) menjadi Perguruan Tinggi Pemerintah ditandai dengan penandatangan Prasasti. Tanggal 3 Juni 2011, Peletakan Prasasti UNMUS, Pembukaan Selubung Papan Nama UNMUS, dan Peresmian Hotspot Area FKIP oleh Bapak Menteri Pendidikan Nasional Prof. DR. Ir. KH. Muhammad Nuh, DEA.
Ditandai dengan adanya penandatanganan prasasti pembangunan fisik oleh Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg kemarin, bertepatan dengan perayaan puncak Hari Jadi (Harjad) Kabupaten Cirebon ke-540 di Jalan Ki Bagus Rangin, Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber. Penandatanganan prasasti itu sekaligus dengan peresmian jalan Ki Bagus Rangin. Dihadiri Wakil Bupati Cirebon, Hj Wahyu Tjitaningsih SE MSi, unsur Forkopimda, para pejabat eselon II dan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon. Menurut Imron, momentum Harjad ke-540 menjadi momen spesial. Karena adanya ruas jalan baru milik pemkab. “Penandatanganan prasasti pembangunan fisik tahun anggaran 2021 ini, resmi dibuka. Bismillahi rohman nirrahim ” kata Imron, saat membuka acara, kemarin. Imron menjelaskan untuk skala prioritas peningkatan jalan pihaknya hanya mampu mengerjakan sekitar 60 km jalan dan 14 jembatan. Kondisi jalan di kabupaten yang masuk dalam kategori mantap, ada sekitar 83 persen dari total panjang jalan 1.000 kilometer lebih. Sedangkan jalan yang masuk dalam kondisi rusak ada sekitar 17 persen. Dari total anggaran untuk peningkatan jalan, hampir Rp129 milliar. Sementara itu, Kepala Dinas PUPR, Iwan Rizki menjelaskan pihaknya tetap melakukan skala prioritas, baik peningkatan jalan dan jembatan atau pada bidang sumber daya air. “Kami harus menghitung dengan anggaran yang kami terima dan tidak mungkin memperbaiki semuanya, karena anggaran terbatas,” tukasnya. Sebagai informasi, nama jalan yang diberikan bupati pada ruas jalan Watubelah-Pejambon adalah jalan Ki Bagus Rangin.
LUWU TIMUR - Sesaat setelah tiba di Bandara Khusus Sorowako Kecamatan Nuha, Bupati Luwu Timur, H. Budiman langsung bertolak menuju Kecamatan Towuti untuk melakukan kunjungan kerja. Kunjungan Bupati itu untuk menghadiri peresmian dan pentahbisan gedung Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) jemaat Alfa Omega Wawondula Kecamatan Towuti. Pentahbisan dan peresmian gedung gereja itu ditandai penandatanganan prasasti oleh Bupati Luwu Timur, H. Budiman didampingi Anggota DPRD, Ober Datte, Kepala Dinas Pendidikan, La Besse dan Pdt. Pdt. Dirk Decky Kandou dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas dukungan Pemerintah daerah sehingga kegiatan pentahbisan gedung Gereja GPdI Jemaat Alfa Omega ini dapat terlaksana. “Terimakasih pak Bupati atas dukungannya. Bantuan tenda acara dan bantuan lainnya. Terimakasih juga kepada anggota DPRD, pak Ober Datte yang turut mendukung acara hari ini sehingga bisa terlaksana sesuai harapan kita semua,” ungkapnya. Bupati Luwu Timur, H. Budiman menyampaikan selamat kepada seluruh jemaat Alfa Omega yang telah memiliki tempat ibadah yang nyaman. Ia juga menyampaikan terima kasih atas dukungan para pendeta, tokoh-tokoh agama, jajaran TNI dan Polri sehingga penanganan Covid-19 di Luwu Timur sangat baik. “Bahkan di Sulawesi Selatan, Luwu Timur masuk rangking 5 terbaik penanganan Covid-19. Saya juga berharap target vaksinasi sebesar 70 persen diakhir tahun ini dapat tercapai. Saya harapkan dukungan para pendeta dan tokoh - tokoh agama untuk membantu,” jelasnya. Terakhir, Budiman kembali berharap agar suasana kondusif, aman, damai dan harmonis tetap terpelihara di Kabupaten Luwu Timur. Semua itu tentu membutuhkan dukungan semua pihak termasuk tokoh-tokoh agama untuk membantu menjaga kebersamaan dan kerukunan antar sesama masyarakat Luwu Timur.
Relawan Tzu Chi bersama dengan Pemda dan perwakilan dari Gereja Bethel (Gereja Pentakosta) di Tanah Papua melakukan pengguntingan pita tanda diresmikannya gereja. Tanggal 19 Desember 2020 menjadi hari yang tak terlupakan bagi warga Desa Dofyo Wafor, terutama bagi jemaat Efata. Hari itu, sekitar dua pekan menjelang Hari Raya Natal, mereka meresmikan Gereja Bethel (Gereja Pentakosta) di Tanah Papua yang nantinya bisa mereka gunakan untuk beribadah Natal dan bisa menampung lebih banyak jemaat. Kesibukan sudah terlihat sejak fajar merekah di Desa Dofyo Wafor. Di bawah arahan Sekdes Marthen Kafiar dan panitia pembangunan gereja, warga desa mulai membersihkan dan menata lokasi peresmian gereja. Tepat pukul 10.00 WIT, seremonial masuk gedung gereja baru dimulai dan dilanjutkan dengan ibadah pemberkatan. “Kami ikut bergembira bersama jemaat ini dalam Peresmian dan Pemberkatan Gedung Gereja. Kiranya dapat dipergunakan dan dirawat dengan baik oleh warga,” ungkap Susanto Pirono, Ketua Tzu Chi Biak dalam sambutannya. Ketua Sinode Gereja Bethel (Gereja Pentakosta) di Tanah Papua, Pdt.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Dofyo Wafor, Elfius Kafiar pun dengan bersemangat menceritakan kembali kisah perjalanan pembangunan gereja sejak awal dimulai. Gedung gereja yang telah selesai dibangun kembali dilengkapi dengan tangga yang dibuat tidak curam sehingga memudahkan para jemaat. Sebelumnya, para jemaat khususnya lansia merasa kesusahan untuk mencapai gereja terlebih ketika sedang musim penghujan karena lokasinya yang berada di bukit. Sebelumya, sudah 14 tahun warga Desa Dofyo Wafor beribadah di gereja yang lama sejak diresmikan tanggal 7 Desember 2005 lalu. Gedung gereja tersebut sebetulnya masih layak ditempati karena terawat dengan baik. Namun karena semakin banyaknya jemaat yang beribadah, daya tampung gereja tidak lagi memadai. Di lain pihak, posisi gereja yang berada di bukit agak menyulitkan bagi para jemaat lansia untuk naik karena jalanan yang menanjak dan licin. Hingga akhirnya timbul kerinduan warga Desa Dofyo Wafor untuk membangun gedung gereja yang baru dengan luas yang lebih besar dan posisinya tidak menyulitkan. Peletakan batu pertama pembangunan gereja dilakukan 14 November 2019 dan peresmiannya dilakukan pada 19 Desember 2020. Setelah dibangun, sekarang warga lansia sudah tidak was-was lagi apabila hujan turun karena sudah ada tangga yang dibuat tidak curam lagi. Gedung Gereja Bethel (Gereja Pentakosta) di Tanah Papua ini juga dilengkapi satu buah toilet dan dua ruangan untuk persiapan dalam ibadah. Pada kesempatan itu pula, Tzu Chi Biak bekerja sama dengan Yayasan Buddha Dharma Biak memberikan Paket Natal kepada jemaat. Terwujudnya pembangunan gereja ini tidak dipungkiri adalah hasil cinta kasih dari semua pihak, ada dari swadaya masyarakat, bantuan dana desa, bantuan Bupati, dan relawan Tzu Chi Biak. Dalam pengerjaan juga melibatkan warga desa yang secara bergiliran datang untuk membantu pembangunan.
Anda sudah membaca Prasasti Peresmian Granit - Yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Memesan